“aku harus
beli semua baju-baju model terbaru itu, bagai manapun caranya ayah ku harus
membelikan apa yang aku mau!,” Alya masih saja mengucapkan kata-kata yang sama
setiap kali hangout ke mall bersama kinan yang merupakan sahabatnya di SMA.
Namun, setiap kali Kinan menasehati, Alya semakin tidak memperdulikan ucapan
temannya, ia ingin selalu terlihat sempurna bahkan bisa mengalahkan kecantikan andien
yang ia anggap sebagai musuhnya.
“Alya,
kamu itu udah cantik jadi kamu gak perlu selalu beli baju-baju baru setiap
minggunya cukup kamu memiliki sikap baik,sopan,ramah dan pintar pasti banyak pria yang deketin kamu,” Kinan
masih saja menasehatinya.
“kinan,
kamu tuh ya, selalu saja membicarakan hal yang sama setiap kali aku minta kamu
temani aku berbelanja, kamu tuh gak akan ngerti gimana rasanya di nomer dua kan
di sekolah dan kamu tuh gak ngerti gimana rasanya para pria di sekolah selalu
saja memuji-muji si Andien itu. Jadi kamu stop ngomel-ngomel terus, emangnya
kamu gak cape ya?,” Alya berusaha
menghentikan nasihat dari kinan dan melanjutkan memilih-milih baju yang akan
dia beli.
Alya
dulunya merupakan siswi yang sangat berprestasi di sekolahnya dan ia memiliki
pacar yang bernama Rio yang merupakan kapten basket disekolahnya, Rio adalah
penyemangat alya disekolah. Alya dan Rio merupakan pasangan kekasih yang
terlihat sempurna. Hampir setiap hari, dimana Alya berada Rio selalu
disampingnya. Namun keadaan berubah setelah Rio tiba-tiba memutuskan Alya dan
memilih berpacaran dengan Andien gadis cantik yang merupakan sahabatnya diwaktu
kecil.
Hari
-hari alya menjadi suram Rio kini bukan sebagai penyemangatnya melainkan
sebagai seseorang yang telah membuatnya hancur. Kebersamaa Rio dengan Andien
setiap harinya membuat Alya menjadi sosok yang pendiam dan lebih memilih untuk
menyendiri, Tapi selalu ada Kinan yang setia menemani sahabatnya dikala susah
ataupun senang. Alya selalu memendam apa yang ia rasakan seorang diri. Hingga
suaru hari ia memutuskan untuk bangkit dari keterpurukan dengan cara yang
salah, ia ingin membalaskan rasa sakit hatinya kepada Rio, ia ingin Rio
menyesal telah meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.
“alya,
kamu mau sampai kapan sih kaya gini?,” Tanya kinan saat perjalan pulang ke
rumah dengan menaiki taksi.
“sampai
Rio menyesalin semua yang udah dia lakuin ke aku, biar Rio tau aku bisa ko jadi
cewe tercantik dan terpopuler disekolah bahkan aku bisa lebih cantik dari pacar
barunya,” Jawab Alya kepada kinan.
“tapi
al, gak begini caranya biar Rio menyesali perbuatannya, aku kangen alya yang
dulu yang selalu jadi cewe yang ramah dan berprestasi pula disekolah, liat al
akhir-akhir ini prestasi kamu disekolah turun drastis,” Kinan berusaha menyadarkan sahabatnya itu.
“kinan,
kamu itu sahabat aku yang paling baik dan aku tau kamu pasti bisa jadi sabahat
yang bisa ngertiin aku, jadi aku mohon biar aku lakukan apa yang aku mau
keputusan aku untuk tampil beda sudah bulat
dan aku mau kamu cukup mendukung apa yang aku lakukan, ok kinan sayang,”
Alya masih saja keras kepala.
“ahhh
yasudahlah, semoga kamu gak salah jalan ya al,” Kinan merasa sahabatnya ini
memang benar-benar keras kepala.
Sesampainya
dirumah alya diperkenalkan oleh ibunya dengan seorang perempuan sebaya
dengannya tetapi memiliki kekurangan, perempuan ini buta.
“Alya,
sini nak coba liat siapa yang datang bertamu kerumah kita, ini novi teman kamu
sewaktu kecil, dulu kalian sering main bersama-sama dan juga bersama Andien,” Ibunya berusaha mengingatkan kenangannya
semasa kecil.
“oh
iya bu aku ingat, kamu novi yang dulu sering menginap dirumahku kan? ,” Alya
berusaha mengingat masa kecilnya.
“iya
betul, kamu masih mengingat aku al,” Novi meyakinkan alya.
“kalian
ngobrol-ngobrol saja dulu ya, ibu tinggal ke dapur,” Ibu alya meninggalkan alya
berdua dengan novi agar mereka lebih merasa nyaman untuk bercerita masa
kecilnya.
Sebenarya masa kecil alya sama
seperti masa kecil anak-anak pada umumnya yang selalu dihiasi keceriaan dan
juga persahabatan. Masa kecil alya, novi, andien sangat menyenangkan mereka
selalu bersama-sama bahkan terkadang baju yang mereka kenakan ingin terlihat
sama satu sama lain. Saat menginjak usia 6 tahun novi pindah rumah dan tidak
pernah berkomunikasi dengan sahabatnya itu.
“iya
nov aku ingat kamu, kamu apa kabar nov? Maaf aku boleh bertanya?”. Alya
berusaha menanyakan hal yang membuatnya penasaran.
“kabar
ku baik al, kamu mau nanya apa?”. Novi dengan senang hati menjawab setiap
pertanyaan yang ditanyakan sahabat semasa kecilnya itu.
“kamu
sekarang sekolah dimana, kenapa kamu jadi buta seperti ini? Kamu tidak sedih
karna tidak bisa melihat orang-orang disekelilingmu?”. Dengan hati sedih alya
bertanya, alya sedih karena sahabatnya ini tidak seberuntung dirinya yang memiliki
kesempurnaan.
“aku
sekolah di slb dekat rumah ku di Bandung, keadaanku yang sekarang disebabkan
karna penyakit yang menyerang mataku, awalnya aku sedih tapi semakin hari aku
semakin menerima apa yang aku alami saat ini, dengan aku buta banyak pelajaran
yang bisa aku dapat. Ibuku lebih perhatian terhadapku dan lebih penting lagi,
aku tidak mempunyai rasa iri terhadap kecantikan atau kemewahan yang berusahan
orang lain tunjukan kepadaku karna aku tidak bisa melihatnya,” Novi menjelaskan
kepada sahabatnya apa yang dia alami saat ini.
“aku
bangga padamu nov, kamu bisa jadi dirimu sendiri tanpa perlu merasa iri kepada
orang lain, bahkan dengan kondisimu yang seperti ini kamu tidak mengeluh,” Alya
merasa bangga memiliki sahabat seperti Novi.
“Al
kecantikan dan kemewahan itu tidak perlu kita tunjukan dengan tujuan agar orang
lain memperhatikan kita, cukup dengan menujukan prestasi yang kita punya orang
lain juga pasti akan memperhatiakan kita, dan aku sudah buktikan itu. Pesan ku
jadi diri sendiri jangan pergunakan mata kita untuk melihat hal-hal yang tidak
bermanfaat,” Novi berusaha memberikan motivasi kepada Alya.
Malam harinya
sepulang Novi dari rumahnya, Alya terus saja memikirkan kata-kata sahabtanya
itu “jadilah diri sendiri,” Alya merasa apa yang ia lakukan untuk menjadi
wanita terpoluler bahkan dengan tujuan ingin membalaskan rasa sakit hatinya
kepada Rio bukanlah mecerminkan sikap dia yang sesungguhnya.
Pagi harinya disekolah Alya
datang lebih pagi bahkan sebelum sahabatnya kinan datang.
“lohh alya kamu
tumben datang lebih awal dan coba lihat ini alya yang aku kenal dulu, Alya yang
berpenampilan sederhana,” Kinan
tersenyum dan merasa heran dengan perubahan temannya secara drastis.
“mulai
sekarang aku akan menjadi alya yang dulu, alya yang berpenampilan sederhana
alya yang selalu berprestasi disekolah dan alya yang akan selalu jadi teman
terbaik kamu aku gak akan berusaha terlihat seperti orang lain lagi, aku gak
mau punya sifat iri lagi dan aku ingin jadi diriku sendiri,” alya berusaha menjelaskannya kepada kinan yang
terlihat heran dengan perubahannya.
Alya kini
telah menjadi alya yang seperti dahulu. Tidak ada lagi rasa dendam didalam
dirinya, semangat Novi dalam menjalani hidup menerima semua kekurangan yang ia
miliki membuat Alya menyadari atas sikapnya yang mulai berubah.